Senin, 04 Maret 2019

Desain Ruang Kelas



TEORI COST BENEFIT ANALYSIS DALAM PENDIDIKAN
Agus Yanto
Program Sarjana Administrasi Pendidikan
Universitas Negeri Malang
Abstrak: Analisis biaya manfaat (cost benefit analysis) merupakan metodologi yang banyak dipergunakan dalam melakukan analisis investasi pendidikan. Metode ini dapat membantu para pengambil keputusan dalam menentukan pilihan diantara alternatif alokasi sumber-sumber yang terbatas tetapi memberikan keuntungan yang tinggi. Biaya dalam pendidikan meliputi biaya langsung (direct cost) dan biaya tidak langsung (indirect cost). Menurut Fattah (2012:23) anggaran biaya pendidikan terdiri dari dua sisi yang berkaitan satu sama lain, yaitu sisi anggaran penerimaan dan anggaran pengeluaran untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan.
Kata kunci: Analisis ,biaya ,manfaat, pendidika
Abstract: Cost benefit analysis is a methodology that is widely used in analyzing education investment. This method can help decision makers in making choices among alternative resources that are limited but provide high returns. Costs in education include direct costs and indirect costs. According to Fattah (2012: 23) the education budget consists of two sides that are related to each other, namely the revenue and expenditure budget side to achieve educational goals.
Keywords: Analysis, costs, benefits, education

PENDAHULUAN
Dalam menjalankan proses pendidikan tentunya tidak terlepas dari adanya dukungan biaya yang memadai untuk mendapatkan pendidikan yang lebih berkualitas. Secara umum, biaya yang dibutuhkan dalam proses pendidikan berkaitan dengan pembiayaan fasilitas untuk kegiatan pembelajaran, proses manajemen, penyediaan saran fisik serta gaji pendidik dan tenaga kependidikan. Dengan adanya pembiayaan tersebut proses pendidikan dapat berjalan dengan baik dan dapat mencapai tujuan secara maksimal. Pembiayaan pendidikan ini bersumber dari pemerintah, masyarakat, maupun orang tua peserta didik.
Kemudian, biaya tersebut perlu dievaluasi dan dilakukan perhitungan guna mengefisienkan pengelolaannya sehingga biaya yang ada dapat teralokasikan dengan maksimal. Mengevaluasi sumber pembiayaan pendidikan dilakukan dengan cara analisis biaya dan manfaat (cost benefit analysis). Banyaknya program yang dibuat dalam menjalankan pendidikan membutuhkan kejelian untuk dilaksanakan terlebih apabila dari ketersediaan pembiayaan terbatas. Maka dengan adanya cost benefit analysis ini, pemerintah dapat mengefisienkan program-program sesuai dengan kriteria dan menjamin sumber ekonomi secara efisien. Analisis ini digunakan untuk menganalisis investasi pendidikan yang dimaksudkan untuk memberikan informasi dan keputusan terhadap berbagai pilihan alokasi sumber biaya pendidikan yang terbatas tetapi diharapkan memberikan keuntungan maksimal. Keuntungan yang dimaksud dapat berupa keuntungan nilai ekonomi, keterampilan, pengalaman, kesempatan kerja serta keuntungan dalam sosial masyarakat.
Biaya dalam pendidikan meliputi biaya langsung (direct cost) dan biaya tidak langsung (indirect cost). Biaya langsung terdiri dari biaya-biaya yang dikeluarkan untuk keperluan pelaksanaan pengajaran dan kegiatan belajar siswa berupa pembelian alat-alat pelajarn, sarana belajar, Biaya transportasi, gaji guru, baik yang dikeluarkan oleh pemerintah, orang tua, maupun siswa sendiri.  Sedangkan biaya tidak langsung berupa keuntungan yang hilang (earning forgone) dalam bentuk Biaya kesempatan yang hilang (opportunity cost) yang dikorbankan oleh siswa selama belajar (Cohn,1979; Thomas Jone, 1985; Alan Thomas, 1976 dalam Fattah, 2012:23).

METODE
Metode penelitian ini menggunakan metode literature review dengan cara menelaah teori atau hasil-hasil penelitian yang telah lalu untuk memperolah pemahaman terhadap teori cost benefit analysis . Menurut (2016;27) literature review adalah suatu penelitian dengan membaca buku, jurna atau sumber – sumber lainnya yang berkaitan dengan tik penelitian unuk menghasilkan tulisan terbaru sesuai dengan topik yang dipilih.Dari tulisan tersebut menghasilkan artiker yang memaparkan tentang teori cost benefit analysis .

HASIL
Analisis biaya manfaat (cost benefit analysis) merupakan metodologi yang banyak dipergunakan dalam melakukan analisis investasi pendidikan. Metode ini dapat membantu para pengambil keputusan dalam menentukan pilihan diantara alternatif alokasi sumber-sumber yang terbatas tetapi memberikan keuntungan yang tinggi. Biaya dalam pendidikan meliputi biaya langsung (direct cost) dan biaya tidak langsung (indirect cost). Anggaran biaya pendidikan terdiri dari dua sisi yang berkaitan satu sama lain, yaitu sisi anggaran penerimaan dan anggaran pengeluaran untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan. Sedangkan untuk mengubah aspek manfaat (benefit) yang lebih bersifat Sumber Daya Manusia (SDM) harus diubah menjadi bentuk rupiah. Dalam permasalahan manfaat (benefit), ada dua jenis manfaat, yaitu manfaat langsung (direct benefit) dan mafaat tidak langsung (indirect benefit). Guna merupiahkan aspek manfaat yang dihasilkan dari sebuah kebijakan atau kegiatan pendidikan, maka analisis lebih difokuskan pada aspek manfaat tidak langsung (indirect benefit). Hal ini dikarenakan pendidikan bukan usaha komersial atau ekonomi, akan tetapi pendidikan hanya untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) saja.

PEMBAHASAN
A.      Pengertian Cost Benefit Analysis
1.         Menurut Probandari (2007:104) Cost Benefit Analysis merupakan salah satu jenis evaluasi ekonomi. Evaluasi ekonomi adalah cara untuk melakukan perbandingan terhadap tingkat efisiensi beberapa intervensi.
2.         Menurut Orion dalam Marini, dkk (2014:121) Cost Benefit Analysis adalah tipe analisis yang mengukur biaya dan manfaat suatu intervensi dengan beberapa ukuran moneter dan pengaruhnya terhadap hasil perawatan kesehatan. Tipe analisis ini sangat cocok untuk alokasi bahan-bahan jika keuntungan ditinjau dari perspektif masyarakat. Analisis ini sangat bermanfaat pada kondisi antara manfaat dan biaya mudah dikonversi ke dalam bentuk rupiah.
3.         Menurut Vogenberg dalam Marini, dkk (2014:121) Cost Benefit Analysis sebagai tipe analisis yang mengukur biaya dan manfaat suatu intervensi dengan beberapa ukuran moneter. CBA merupakan tipe penelitian farmako ekonomi yang komprehensif dan sulit dilakukan karena mengkonversi benefit atau manfaat ke dalam nilai uang
4.         Menurut Apriliya F.C et all dalam Marini, dkk (2014:121) Cost Benefit Analysis (CBA) Cara untuk menentukan hasil yang menguntungkan dari sebuah alternatif, akan cukup untuk dijadikan alasan dalam menentukan biaya pengambilan alternatif. CBA adalah suatu teknik yang paling umum untuk menghitung biaya (cost) dan manfaat (benefit) dalam suatu proyek teknologi informasi.
Dari beberapa pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa cost benefit analysis terutama dalam dunia pendidikan adalah suatu jenis evaluasi atau perhitungan dalam pembiayaan pendidikan yang mana dapat diketahui berapa biaya yang dikeluarkan dan keuntungan yang didapatkan.

B.       Manfaat Cost Benefit Analysis
Adapun konsep manfaat (benefit) dalam analisis biaya dan manfaat (Cost and Benefit Analysis) dalam Nashihin Husna (2018:170) antara lain:
1.      Manfaat (Benefit) Tetap dan Variabel
Benefit merupakan manfaat atau faedah yang diperoleh atau dihasilkan dari suatu kegiatan yang produktif, misalnya pembangunan atau perluasan sehingga diperoleh hasil yang besar. Dalam merencanakan pembangunan suatu proyek, misalnya proyek pertambangan, perkebunan, dan sebagainya perlu diteliti lebih dahulu tingkatan benefit yang akan diperoleh setiap periode (tahun) secara keseluruhan selama umur teknis ekonomis proyek tersebut.
2.      Manfaat (Benefit) Langsung dan Tidak Langsung
Benefit merupakan faedah yang dihasilkan dari sesuatu kegiatan produktif, misalnya pembangaunan dan rehabilitasi atau perluasan suatu proyek pertanian, pertambangan, perkebunan, pabrik, dan sebagainya. Dalam hal ini, dapat terjadi bahwa disamping benefit yang menjadi tujuan utama (benefit langsung), juga ada benefit tambahan atau sampingan (benefit tak langsung), benefit yang bukan tujuan utama. Makadikenal adanya 2 macam benefit, yaitu benefit langsung (direct benefit), dan benefit tak langsung (indirect benefit) Direct benefit merupakan manfaat yang diperoleh sebagai manfaat langsung dari proyek yang bersangkutan (merupakan tujuan utama). Indirect benefit merupakan benefit yang diperoleh sebagai manfaat tak langsung dari proyek yang bersangkutan (merupakan tujuan utama). Misalnya pembangunan suatu proyek pertanian dengan membangun suatu bendungan (dam) sehingga areal sawah dapat diperluas dan juga dengan adanya persediaan air yang cukup dan teratur, maka dapat dilakukan panen 2 kali dalam setahun, maka produksi padi bertambah. Manfaat langsung dari pembangunan itu adalah bertambahnya produksi padi, sedangkan manfaat tak langsung adalah pemeliharaan ikan dan areal bendungan sebagai areal rekreasi.


3.      Manfaat Bersih (Nett Benefit)
Net benefit (NB) merupakan selisih antara benefit (B) dengan cost (C). oleh karena itu dalam hal ini mengenai nett benefit, maka di dalam cost turut diperhitungkan depresiasi (penyusutan), yaitu depresiasi (D) yang diperhitungkan tiap-tiap periode (tahun) atas investasidi dalam proyek yang bersangkutan. Dengan demikian, NB = B-(C+D).
Adapun pemanfaatan analisis biaya dan manfaat (Cost and Benefit Analysis) dalam pendidikan yaitu berbeda dengan analisis ketika digunakan dalam perusahaan. Di dalam dunia pendidikan, aspek yang dianalisis adalah persoalan kebijakan atau kegiatan pendidikan lainnya.
Secara prinsipel, prosedur analisis ini mencakup lima tahapan:
1.      Suatu proyek atau sejumlah proyek yang akan dianalisis sudah diketahui terlebih dahulu.
2.      Semua dampak, baik yang menyenangkan atau tidak menyenangkan, sekarang atau yang akan datang pada masyarakat sudah ditentukan.
3.      Nilai dalam bentuk rupiah sudah disebutkan dengan pasti dalam dampak ini. Dampak yang paling baik dianggap sebagai manfaat (benefit), sedangkan dampak yang kurang baik dianggap sebagai biaya (cost).
4.      Menghitung manfat bersih (manfaat total dikurangi biaya total).
5.      Membuat pilihan dengan kriteria yang telah ditentukan.
Berdasarkan prosedur analisis di atas, maka kesulitan yang terdapat dalam analisis biaya dan manfaat (Cost and Benefit Analysis) ketika digunakan untuk menganalisis kebijakan atau kegiatan dalam dunia pendidikan adalah mengubah aspek manfaat (benefit) yang lebih bersifat Sumber Daya Manusia (SDM) harus diubah menjadi bentuk rupiah. Dalam permasalahan manfaat (benefit), ada dua jenis manfaat, yaitu manfaat langsung (direct benefit) dan mafaat tidak langsung (indirect benefit). Guna merupiahkan aspek manfaat yang dihasilkan dari sebuah kebijakan atau kegiatan pendidikan, maka analisis lebih difokuskan pada aspek manfaat tidak langsung (indirect benefit). Hal ini dikarenakan pendidikan bukan usaha komersial atau ekonomi, akan tetapi pendidikan hanya untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) saja.

C.      Cost Benefit Analysis dalam Biaya Pendidikan
Biaya dalam pendidikan meliputi biaya langsung (direct cost) dan biaya tidak langsung (indirect cost). Biaya langsung terdiri dari biaya-biaya yang dikeluarkan untuk keperluan pelaksanaan pengajaran dan kegiatan belajar siswa berupa pembelian alat-alat pelajarn, sarana belajar, Biaya transportasi, gaji guru, baik yang dikeluarkan oleh pemerintah, orang tua, maupun siswa sendiri.  Sedangkan biaya tidak langsung berupa keuntungan yang hilang (earning forgone) dalam bentuk Biaya kesempatan yang hilang (opportunity cost) yang dikorbankan oleh siswa selama belajar (Cohn,1979; Thomas Jone, 1985; Alan Thomas, 1976 dalam Fattah, 2012:23)
Menurut Fattah (2012:23) anggaran biaya pendidikan terdiri dari dua sisi yang berkaitan satu sama lain, yaitu sisi anggaran penerimaan dan anggaran pengeluaran untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan. Anggaran penerimaan adalah pendapatan yang diperoleh setiap tahun oleh sekolah dari berbagai sumber resmi dan diterima secara teratur. Untuk sekolah dasar negeri, umumnya memiliki sumber-sumber anggaran penerimaan, yang terdiri dari pemerintah daerah, masyarakat sekitar, orang tua murid dan sumber lain.  Sedangkan anggaran dasar pengeluaran adalah jumlah uang yang dibelanjakan setiap tahun untuk kepentingan pelaksanaan di sekolah.
Berdasarkan pendekatan unsur biaya (ingredient approach), pengeluaran sekolah dapat dikategorikan ke dalam beberapa item pengeluaran, yaitu:
1.        Pengeluaran untuk pelaksanaan pelajaran,
2.        Pengeluaran untuk tata usaha sekolah,
3.        Pemeliharaan ara dan prasarana,
4.        Kesejahteraan pegawai,
5.        Administrasi,
6.        Pembinaan teknis educatve, dan
7.        Pendataan.
Analisis biaya manfaat (cost benefit analysis) merupakan metodologi yang banyak dipergunakan dalam melakukan analisis investasi pendidikan. Metode ini dapat membantu para pengambil keputusan dalam menentukan pilihan diantara alternatif alokasi sumber-sumber yang terbatas tetapi memberikan keuntungan yang tinggi.
Ø  Mengukur Biaya Pendidikan
Menurut Fattah (2012: 25) biaya pendidikan bukan hanya berbentuk uang, tetapi juga dalam bentuk biaya kesempatan (opportunity cost). Biaya kesempatan kesempatan ini sering disebut “income forgone”. Income forgone yaitu potensi pendapatan bagi seorang siswa selama ia mengikuti pelajaran atau menyelesaikan studi. Sebagai contoh, seorang lulusan SMP yang tidak diterima untuk melanjutkan pendidikan ke SMU, jika ia bekerja tentu memperoleh penghasilan dan jika dia melanjutkan besarnya pendapatan (upah, gaji) selama 3 tahun belajar di SMU harus diperhitungkan. Oleh karena itu, biaya pendidikan akan terdiri dari biaya langsung dan biaya tidak langsung atau biaya kesempatan. Dengan demikian, biaya keseluruhan (C) selama di SMU terdiri dari biaya langsung (L) dan biaya tidak langsung (K) atau pendapatan lulusan SMP. 
C(SMU) = L (SMU) + K(SMU)
 
 


Keterangan  :
C(SMU)          : biaya pendidikan
L(SMU)          : biaya langsung dibayarakan untuk bersekolah di SMU
K(SMU)          : Jumlah rata-rata penghasilan tamatan SMP

Contoh: Agus seorang merupakan siswa tamatan SMA yang bau taman satu bulan yang lalu. Agus ingin menghitung biaya keeluruhan selama Agus menempuh pendidikan SMA. Berapakan biaya keseluruhan yang dikeluarkan Agus?
C(SMA) = L (SMA) + K(SMA)
 
Jawaban:
Diketahui:

C(SMU)         : biaya pendidikan
L(SMU)         : biaya langsung dibayarakan untuk bersekolah di SMU
Ø  Direc cost semua biaya langsung mempengaruhi atau menunjang penyelenggaraan pendidikan yaitu biaya-biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan pemeblajaran dan inisiasi siswa seperti pembelian alat-alat pemeblajara sarana pembelajaran, transportasi, gaji guru baik yang dikeluarkan oleh pemerinta maupun oleh orang tua.
Contoh: Biaya langsung yang dikeluarkan oleh Agus.
ü  SPP = Rp 300.000.00/ bulan X 36 bulan = Rp 10.800.000.00
ü  Transportasi = Rp 120.000.00/ bula X 36 bulan = Rp 4.320.000.00
ü  Kos = Rp 250.000.00 / bula X 36 bulan = Rp 9.000.000.00
Total = Rp 24.120.000.00
K(SMU)        : Jumlah rata-rata penghasilan tamatan SMP/ biaya tidak langsung
Ø  Indirect cost semua biaya langsung mempengaruhi atau menunjang penyelenggaraan pendidikan tetapi memungkinkan terjadinya proses pendidikan yaitu keuntngan yang hilang (earning forgone) dalam bentuk biaya kesempata yang hilang(opportunity cost) yang ikorbankan siswa selama
proses belajar, contohnya; uang jajan siswa, pembelian peralatan pemeblajaran(pulpen, buku, penggaris dan lain-lain)
Contoh: Biaya tidak langsung langsung yang dikeluarkan Agus.
ü  Pembelian pulpen = Rp 20.000 X 36 bulan = Rp 720.000.00
ü  Uang jajan = Rp 400.000.00 X 36 bulan = Rp 14.400.000.00
Total = Rp 15.120.000.00

Penyelesaian:
Ø  C = L + K
   = Rp 24.120.000.00 + Rp 15.120.000.00
   = Rp 39.240.000.000
Jadi total keseluruhan biaya yang dikeluarkan Agus selama SMA sebesar Rp 39.240.000.00. Sedangkan untuk mengubah aspek manfaat (benefit) yang lebih bersifat Sumber Daya Manusia (SDM) harus diubah menjadi bentuk rupiah. Dalam permasalahan manfaat (benefit), ada dua jenis manfaat, yaitu manfaat langsung (direct benefit) dan mafaat tidak langsung (indirect benefit). Guna merupiahkan aspek manfaat yang dihasilkan dari sebuah kebijakan atau kegiatan pendidikan, maka analisis lebih difokuskan pada aspek manfaat tidak langsung (indirect benefit). Hal ini dikarenakan pendidikan bukan usaha komersial atau ekonomi, akan tetapi pendidikan hanya untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) saja.
Biaya pendidikan merupakan dasar empiris untuk memberikan gambaran karateristik keuangan sekolah. Menurut Fattah (2012: 25) analisis efisiensi keuangan sekolah dalam pemanfaatan sumber-sumber keuangan sekolag dan hasil (out put) sekolah dapat dilakukan dengan cara menganalisis biaya satuan (unit cost) per siswa. Biaya satuan per siswa adalah biaya rata-rata per siswa yang dihitung dari total pengeluaran sekolah dibagi seluruh siswa yang ada di sekolah (enrollment) dalam kurun waktu tertentu. Dengan mengetahui besarnya biaya satuan per siswa menurut jenjang dan jenis pendidikan berguna untuk menilai berbagai alternatif kebijakan dalam upaya peningkatan mutu pendidikan.
Menurut Fattah (2012: 26) di dalam menentukan biaya satuan terdapat dua pendekatan, yaitu pendekatan makro dan mikro. Pendekatan makro mendasarkan perhitungan pada keseluruhan jumlah pengeluaran pendidikan yang diterima dari berbagai sumber dana kemudian dibagi jumlah murid. Pendekatan mikro mendasarkan perhitungan biaya berdasarkan alokasi pengeluaran per komponen pendidikan yang digunakan oleh murid.
a.         Pendekatan Makro
Faktor utama yang menentukan dalam perhitungan biaya satuan dalam sistem pendidikan adalah kebijakan dalam pengalokasian anggaran pendidikan di setiap negara. Untuk membandingkan biaya pendidikan pada tiap jenjang di tiap negara, teknik yang digunakan yaitu dengan membandingkan biaya operasional pendidikan dan sumber keuangannya. Besarnya biaya satuan pendidikan berdasarkan perbandingan persentase dari GNP. Berdasarkan studi yang dilakukan oleh Bank Dunia, rata-rata satuan biaya pendidikan dasar di negara-negara Asia yang menjadi objek studi adalah 10% dari GNP, sama dengan Amerika Latin, pada pendidikan menengah rata-rata satuan biaya di Asia adalah 19% per kapita GNP. Sedangkan di Amerika Latin mencapai 25%, Philipina dan Srilangka memiliki biaya terendah, yaitu kurang dari 0,5 kali rata-rata regional. Cina memiliki satuan biaya paling tinggi yaitu sekitar 1,5 kali rata-rata regional. Di negara-negara lain seperti India, Nepal dan Thailand memiliki satuan biaya di bawah rata-rata, sedangkan Indoensia, Korea, dan Malaysia memiliki satuan biaya di atas rata-rata.
Satuan biaya pendidikan di setiap negara sangat bervariasi. Variasi atau keragaman dalam besarnya satuan biaya disebabkan perbedaan cara penyelenggaraan pendidikan. Karakteristik pendidikan yang mempengaruhi biaya meliputi, antara lain:
1)            Skala gaji guru dan jam terbang mengajar
2)            Penataran dan latihan pra jabatan
3)            Pengelompokkan siswa di sekolah dan di dalam kelas
4)            Penggunaan metode dan bahan pengajar
5)            Sistem evaluasi
6)            Supervisi pendidikan.
b.        Pendekatan Mikro
Pendekatan mikro menganalisis biaya pendidikan berdasarkan pengeluaran total (total cost) dan jumlah biaya satuan (unit cost) menurut jenis dan tingkat pendidikan. Biaya total merupakan gabungan biaya-biaya per komponen input pendidikan di tiap sekolah. Satuan biaya pendidikan merupakan biaya rata-rata yang dikeluarkan untuk melaksanakan pendidikan di sekolah per murid per tahun anggaran. Satuan biaya ini merupakan fungsi dari besarnya pengeluaran sekolah serta banyakanya murid sekolah. Dengan demikian, satuan biaya ini dapat diketahui dengan jalan membagi seluruh jumlah pengeluaran sekoah setiap tahun dengan jumlah murid sekolah pada tahun yang bersangkutan. Perhitungan satuan biaya pendidik dapat menggunakkan formula sebagai berikut.
Sb (s,t) = f {K(s,t) dan M (s,t)}
 
 


Keterangan:
Sb          = satuan biaya per murid per tahun
K            = jumlah seluruh pengeluaran
M           = jumlah murid
s             = sekolah tertentu
t             = tahun tertentu
Ø  Mengukur Manfaat Pendidikan
Perlu dikemukakan bahwa keuntungan pendidikan tidak selalu dapat diukur dengan standar nilai ekonomi atau uang. Hal ini disebabkan manfaat pendidikan, di samping memiliki nilai ekonomi, juga memiliki nilai sosial. Dalam pengukuran dampak pendidikan produktivitas yang dimilikinya, memerlukan asumsi-asumsi. Asumsi-asumsi bahwa produktivitas seseorang dianggap merupakan fungsi dari keahlian dan keterampilan yang diperoleh dari pendidikan dapat menjadi ukuran efisiensi eksternal. Menurut Fattah (2012: 28) ada empat kategori yang dapat dijadikan indikator dalam menentukan tingkat keberhasilan pendidikan yaitu:
a.         Dapat tidaknya seseorang lulusan melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi
b.        Dapat tidaknya memperoleh pekerjaan
c.         Besarnya penghasilan (gaji) yang diterima
d.        Sikap perilaku dalam konteks sosial, budaya, dan politik.
Penghasilan atau gaji merupakan ukuran yang paling banyak digunakan untuk menentukan keberhasilan pendidikan. Menurut Fattah (2012: 29) ada tiga alasan yang bisa dikemukakan, yaitu sebagai berikut.
a.         Baik logika maupun pengalaman menunjukkan bahwa mayoritas sosial bersekolah sebagai saran untuk mendapatkan manfaat ekonomi.
b.        Mudah diukur.
c.         Data gaji cukup tersedia, namun demikian ada beberapa hal yang perlu ditentukan terlebih dahulu sebelum dilakukan pengukur , yaitu:
1)             Apa gaji awal atau gaji seumur hidup
2)             Menggunakkan honor atau data kroseksional. Profil konseksional mengemukakan gaji orang-orang yang berbeda usia, tetapi sama tingkat pendidikannya pada waktu tertentu. Kohor menelusuri perkembangan gaji seseorang dalam perkembangan waktu. Perlu juga diperhatikan bukan hanya besarnya gaji absolut, tetapi juga seberapa besar pertambahan gaji setelah mendapat pendidikan dan latihan.

SIMPULAN
Analisis biaya manfaat (cost benefit analysis) merupakan metodologi yang banyak dipergunakan dalam melakukan analisis investasi pendidikan. Metode ini dapat membantu para pengambil keputusan dalam menentukan pilihan diantara alternatif alokasi sumber-sumber yang terbatas tetapi memberikan keuntungan yang tinggi. Biaya dalam pendidikan meliputi biaya langsung (direct cost) dan biaya tidak langsung (indirect cost). Anggaran biaya pendidikan terdiri dari dua sisi yang berkaitan satu sama lain, yaitu sisi anggaran penerimaan dan anggaran pengeluaran untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan. Sedangkan untuk mengubah aspek manfaat (benefit) yang lebih bersifat Sumber Daya Manusia (SDM) harus diubah menjadi bentuk rupiah. Dalam permasalahan manfaat (benefit), ada dua jenis manfaat, yaitu manfaat langsung (direct benefit) dan mafaat tidak langsung (indirect benefit). Guna merupiahkan aspek manfaat yang dihasilkan dari sebuah kebijakan atau kegiatan pendidikan, maka analisis lebih difokuskan pada aspek manfaat tidak langsung (indirect benefit). Hal ini dikarenakan pendidikan bukan usaha komersial atau ekonomi, akan tetapi pendidikan hanya untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) saja.







DAFTAR RUJUKAN
Fattah. 2012. Ekonomi dan Biaya Pendidikan. Remaja Rosdakarya: Bandung.
Marini Elli, dkk. 2014. Cost Benefit Analysis Mendirikan Laboratorium Klinik Sederhana Mandiri Dibanding Kerjasama Operasional Laboratorium Luar Di Plk- Ua. Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia. (Online) Vol 2 No 2. (http://journal.unair.ac.id) diakses pada 29 Januari 2019
Nashihin, H. 2018. Cost And Benefit Analysis Dalam Mengukur Feasibilitas Pendidikan. Jurnal Koulutus: Jurnal Pendidikan Kahuripan. (Online) Vol 1 No 2. (http://ejournal.kahuripan.ac.id) diakses pada 29 Januari 2019
Probandari, A. 2007. Cost Effectivess Analysis dalam penentuan Kebijakan Kesehatan: Sekedar Konsep Atau Aplikatif. Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan (Online) Vol 10 No 3. (https://journal.ugm.ac.id) diakses pada 29 Januari 2019