Minggu, 05 Mei 2019

DASAR MENGEAJAR SECARA PERSEORANGAN


                                    DASAR MENGEAJAR SECARA PERSEORANGAN

Tujuan umum pengajaran
Setelah mempelajar bahan bacaan ini, anda diaharapkan dapat:
1.      Memahami pengertian dan rasionel mengajar secara perseorangan.
2.      Memahami prinsip-prinsip penyelenggaraan pengejaran secara perseorangan.
3.      Menguasai komponen-komponen keterampilan mengajar secara perseorangan.
4.      Menguasai cara membuat persiapan mengajar secara perseorangan.
Tujuan khusus pengajar
Setelah mempelajari bahan pelajaran ini, anda diharapkan dapat:
1.      Menjelaskan pengertian mengajar secara perseorangan.
2.      Menjelaskan rasionel perlunya guru menguasai keterampilan mengajar secara perseorangan.
3.      Menjelaskan prinsip-prinsip penyelenggaraan pengejaran secara perseorangan.
4.      Menjelaskan komponen-komponen mengajar secara perseorangan.
5.      Menjelaskan cara membuat persiapan mengajar secara perseorangan.
1. Pengertian mengajar secara perseorangan
            Mengajar secara perseorangan ialah kegiatan guru menghadapi banyak siswa yang masing-masing mendapatkan kesempatan untuk bertatap muka dengan guru serta memperoleh bantuan dan bimbingan guru secara perseorangan. Hubungan tatap muka antara guru dengan para siswa secara perseorangan akan diwarnai oleh hakikat pengajaran perseorangan yang Nampak dengan adanya:
a.       Hubungan interpersonal yang sehat dan akrab antara guru dengan sisiwa dan juga antara siswa dengan siswa.
b.      Sisiwa belajar sesuai dengan kecepatan, cara, kemampuan, dan minatnya sendiri.
c.       Sisiwa mendapat bantuan dari guru sesuai dengan kebutuhannya.
d.      Siswa dilibatkan dalam penentuan cara-cara belajar yang akan ditempuh, materi dan alat yang akan dipergunakan, dan bahkan tujuan yang ingin dicapainya.
Dari uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa tidak setiap siswa yang belajar sendiri tentu ada dalam suasana pengajaran perseorangan. Untuk menciptakan suasana pengajaran perseorangan peran guru hendaknya sebagia:
a.       Organisator kegiatan belajar-mengajar
b.      Sumber informasi bagi siswa
c.       Pendorong bagi siswa untuk belajar
d.      Penyedia materi dan kesempatan belajar bagi siswa
e.       Orang yang mendiagnosis kesulitan belajar siswa serta memberikan bantuan yang sesuai dengan kebutuhannya

2.Rasional perlunya guru menguasai keterampilan mengajar secara perseorangan
            Dari pengalaman dan kenyataan yang anda ketahui, anda akan sependapat jika dikatakan bahwa pengajaran klasikal telah membudaya di negeri kita ini. Pengajaran klasikal ialah suatu bentuk penjelasan pengajaran yang memperlakukan sekelompok sisiwa dalam suatu kelas dengan pengajaran yang sama, baik mengenai bahan pengajaran, cara pengajaran, serta waktu pelaksanaannya.
            Salah satu pertimbangan digunakan pengelolaan pengajaran secara klasikal ialah efisiensi, yaitu dengan seorang guru, dalam waktu dan tempat yang sama serta dengan cara yang sama pula, pengajaran dapat menjangkau sejumlah besar siswa. Akan tetapi, perlu diingat bahwa efisiensi itu dilihat dari sudut guru, bukan dari sudut siswa yang belajar. Padahal sebenarnya siswa yang paling berkepentingan, baik ditinjua dari kebutuhan maupun dari cara penguasaan bahan pelajaran. Dalam proses belajar, selalu terdapat perbedaan individual antara anak yang satu dengan anak yang lainnya. Dengan demikian, pengajaran secara klasikal yang dianggap efisien itu belum tentu dapat mencapai target penguasaan bagi semua siswa karena tingkat pencapian penguasaan bahan antara siswa yang satu dengan yang lain sangat bervariasi.
            Bertolak dari pemikiran tersebut di atas, maka timbul gagasan baru dalam penyusunan strategi belajar, yaitu Ipengajaran perseorangan. Pengajaran perseorangan akan mencoba memberikan kesempatan dan keleluasaan kepada siswa untuk belajar dan bekerja berdasarkan kemampuannya.
3.Prinsip-prinsip penyelenggaran pengajaran perseorangan
            Agar anda menyeenggarakan pengajaran perseorangan secara efektf, anda perlu memperhatikan prinsip-prinsip berikut
a.       Penyeenggaran pengajaran perseorangan yang lengkap sukar dilaksanaan karena kita harus menyusun program individua untuk setiap siswa yang berbeda-beda satu dengan yang lainnya, baik bahan, metode, media, waktu, maupun tujuan dan lain-lainya. Yang dapat kita selenggarakan dalam system klasikal ini hanya pengajaran perseorangan sebagian (partial), artinya: bahan, tujuan, dan medianya dapat sama, hanya waktu dan caranya saja berbeda.
b.      Tidak  semua mata pelajaran  cocok disajikan secara perseorangan.
c.       Dalam pengajaran perseorangan, guru perlu mengenal siswa secara pribadi sehingga kondisi belajar dapat diatur dengan cepat.
d.      Kegiatan dalam pengajaran perseorangan dapat berupa bekerja bebas dengan bahan yang telah siap pakai seperti modul, paket belajar atau dengan bahan yang telah disiapkan oleh guru itu sendiri.
e.       Guru yang telah biasa mengajar secara klasikal, sebelum melaksanakan pengajaran perseorangan lebih baik memulai dengan pengajaran kelompok keci, kemudian secara bertahap mengarah pada pengajaran perseorangan.
f.        Pola umum penyelenggaran pengajaran perseorangan parsial (bagian) ialah dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1)      Pengajaran diawali dengan pertemuan secara klasikal untuk memberi informasi dan penjelasan tentang tujuan dan tugas yang akan dikerjakan serta hal-hal yang dianggap perlu.
2)      Kemudian setiap siswa diberi kesempatan untuk belajar atau melaksanakan tugas secara perseorangan
3)      Setelah bahan yang disediakan untuk belajar siswa habis, pelajaran diakhiri dengan pertemuan secara klasikal kembali, sebagai arena bertukar pikiran, berbagai pengalaman, laporan, atau pengukuran hasil kerja tadi
Perhatikan gambar berikut ini.
Perseorangan

Perseorangan

Klasikal

Klasikal

 




Pedoman pengelolaan pengajaran perseorangan ditinjau dari segi mata pelajaran dan dari segi siswa
            Tidak semua mata pelajaran mudah disajikan dengan pengajaran perseorangan, demikian pula tidak semua siswa dapat dengan mudah melakasanakan tugas belajar secara perseorangan. Sebagai pedoman dapat digunakan uraian sebagai berikut.




Penyusunan program pengajaran perseorangan
            Agar pelaksanaan program pengajaran dapat berlangsung secara efektif, perhatikanlah pentunjuk-petunjuk berikut ini: program pengajaran perseorangan hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan siswa masing-masing dengan mempertimbangkan beberapa hal, antarai lain:
1.      Bahan pelajaran yang akan di pelajari
2.      Rumusan tujuan pembelajaran atau tujuan intruksional khusus yang akan dicapai
3.      Prosedur kerja dan alat-alat bantu media yang akan di pergunakan siswa dalam kegiatan belajar
4.      Waktu yang digunakana siswa untuk menyelesaikan tugas
5.      Supervise, yaitu bagaimana guru akan melaksanakan control atau bimbingan individua terhadap siswa
Setelah perencanaan program disusun berdasarkan kemampuan dan kebutuhan siswa, baru kemudian dikembangkan persiapan mengajar dengan format satuan pelajaran dan selanjutkan di laksanakan.
4.Komponen-komponen mengajar secara perseorangan
            Ada empat komponen yang harus dikuasai oleh guru untuk menyelenggarakan pengajaran secara perseorangan, yaitu:
a.      Keterampian merencanakan dan melaksanakan kegiatan belajar-mengajar
Keterampilan merencanakan dan melaksanakan kegiatan  belajar mengajar mencakup kegiatan-kegiatan:
1)      Membantu siswa menetapkan tujuan pelajaran yang dapat dilakukan dengan diskusi atau menyiapkan bahan-bahan menarik yang mampu menstimulasi siswa untuk mencapai tujuan tertentu
2)      Merencanakan kegiatan belajar Bersama para siswa yang mencakup pembicaraan tentang kriteria keberhasilan, langkah-langkah kerja, waktu, serta kondisi belajar
3)      Bertindak atau berperan sebagai penasihat bagi siswa bila diperlukan
4)      Membantu siswa menilai pencapaian dan kemajuannya sendiri. Membantu disini berarti memberi kesempatan kepada siswa untuk memperbaiki dirinya sendiri
b.      Keterampilan mengorganisasian
1)      Memberi orientasi umum tentang tujuan, tugas, atau masalah yang akan dipecahkan sebelum siswa mengerjakan tugas
2)      Memvariasiakan kegiatan yang mencakup penyediann ruangan kerja perlatan, cara kerja yang diperlukan, serta alokasi waktu yang di perlukan
3)      Mengoordinasikan kegiatan dengan cara melihat kemajuan serta menggunakan materi dan sumber sehingga dapat memberikan bantuan pada saat yang tepat
4)      Membagi-bagi perhatian pada berbagai tugas dan kebutuhan siswa sehingga guru siap dating membantu siapa saja yang memerlukannya
5)      Mengakhiri kegiatan dengan suatu kulminasi (puncak kegiatan) yang dapat berupa laporan hasil kerja yang dicapai setiap siswa dan di lanjutkan dengan kesimpulan tentang kemajuan yang telah dicapai siswa dalam kegiatan belajar itu
Rangkaian kegiatan tersebut diatas merupakan urutan penting yang harus dilakukan oleh guru dalam menerapkan cara belajar yang efisien serta menyediakan lingkungan dan sumber yang efektif bagi siswa.
c.       Keterampilan mengadakan pendekatan secara pribadi
Cara melakukan pendekatan secara pribadi dilakukan dengan cara:
1)      Menunjkkan kehanganatan dan kepekaan terhadap kebutuhan siswa
2)      Mendengarkan secara simpatik ide-ide yang di kemukakan oleh siswa
3)      Memberikan respon positif terhadap buah pikiran siswa
4)      Membangun hubungan saling mempercayai. Sikap saling mempercayai ini daoat ditunjukkan oleh guru secara verbal (dengan kata-kata), nonverbal (ekspresi wajah), kontak langsung dengan siswa (menepuk bahu), dan sebagainya
5)      Menunjukkan kesiapan untuk membantu siswa tanpa kecenderungan untuk mendomiasi atau mengambil ahli tugas siswa
6)      Merima pesanan siswa dengan penuh pengertian dan keterbukaan
7)      Berusaha mengendalikan situasi sehingga siswa merasa aman, penuh pemahaman, merasa dibantu serta merasa menemukan altenatif pemecahan masalah yang dihadapi
d.      Keterampilan membimbing dan memudahkan belajar
1)      Memberikan penguatan yang tepat karena pada dasarnya penguatan merupakan dorongan yang penting bagi siswa untuk maju
2)      Mengadakan supervise sejak proses awal, yaitu guru segera berkeliling mendekati setiap siswa pada saat awal dimulainya kegiatan belajar secara perseorangan, dengan maksud untuk melihat, apakah siswa sudah mulai bekerja dengan arah yang benar
3)      Mengadakan supervise proses lanjut, yakni kegiatan guru untuk memberikan bantuan kepada siswa secara selektif bagi yang memerlukan setelah kegiatan belajar perseorangan berlangsung beberapa lama
4)      Mengadakan supervise pemaduan, yakni guru mendatangi setiap siswa, membantu menilai kemajuannya, menyiapkan dan mengarahkannya pada kegiatan akhir yang harus dicapai dalam waktu yang tersisah untuk mencapai target
5.Perbedaan persiapan mengajar perseorangan dengan persiapan mengajar secara klasikal
            Untuk membuat persiapan mengajar secara klasika yang harus anda  pikirkan ialah relevansi di antara komponen-komponen pengjaran untuk sekelompok siswa (kelas) yang di anggap mempunyai kemampuan yang sama, yaitu memcari kemampuan rata-rata kelas. Sedangkan untuk membuat persiapan  mengajar secara perseorangan harus dipikirkan relevansi di antara komponen-komponen pengerjaan yang sesuai bagi setiap siswa secara perseorangan. Dengan kata lain, pengajaran secara perseorangan yang sebenarnya harus melayani kebutuhan setiap anak yang berbeda satu dengan yang lainnya
            Untu mengatasi masalah ini, yang dapat kita lakukan ialah dengan cara mengajar perseorangan sebagai (partial); artinya bukan semua komponen intruksional dipersiapkan dan dilaksanakan secara perseorangan melainkan cukup beberapa komponen tertentu yang di laksanakan secara perseorangan, sedangkan komponen lainnya tetap dipersiapkan untuk klasikal.
a.      Hal-hal yang perlu diperhatikan pada waktu membuat perencanaan mengajar secara perseorangan
Hal- hal yang perlu diperhatikan dalam membuat perencanaan mengajar secara perseorangan adalah sebagai berikut.
1)      Pertama kali perhatikan, apakah mata pelajaran yang akan diajarkan itu cocok untuk pengajaran perseorangan. Tentu saja karena anda jurusan Bahasa Indonesia dan cocok untuk pengajaran perseorangan
2)      Pikiran komponen yang mana yang akan disajikan secara perseorangan; artinya, hendaknya persiapkan dengan menyesuikannya dengan kebutuhan setiap siswa. Tentukan satu atau dua komponen yang dipersiapkan untuk perseorangan. Tujuan, bahan, dan sarana atau media yang akan digunakan sama, hanya waktu dan cara belajarnya sesuai dengan kemampuan masing-masing anak
3)      Rencana langkah-langkah pelaksanaan pengajaran perseorangan sebagai berikut:
a)      Langkah pertama
Rancangan kegiatan anak. Misalnya, pertemuan secara klasikal, guru memberikan orientasi dengan mengjelaskan tujuan yang akan dicapai batas-batas bahan pelajaran, alat atau media yang diperlukan, dan berbagai alternative cara belajar
b)      Langkah berikutnya
Anda renccanakan bagaiman mengatur ruangan, menyediakan alat-alat media yang akan dipakai, dan sebagainya
c)      Tentukan bagaimana cara mengevaluasi dan memonitor kegiatan siswa serta menilai hasil pelaksanaan tugas
4)      Jangan lupa anda pilih komponen tertentu yang akan diutamakan dalam latihan mengajar
b.      Membuat persiapan mengajar keterampilan mengajar secara perseorangan
Setelah membuat perencanaan dengan pertimbangan dan pemikiran yang matang, kemudian anda tinggal menuangkan hal-hal yang anda rencankan itu pada format persiapan mengejar  yang sudah biasa anda gunakan (sama dengan format persiapan mengajar yang lain)
CONTOH PERSIAPAN MENGAJAR UNTUK PRAKTRK PENGAJARAN MIKRO KETERAMPILAN MENGAJAR SECARA PERSEORANGAN
Bidang Studi               : Bahasa Indonesia
Pokok Bahasan                       : Membaca dalam Hati
Subpokok Bahsanan   : Membuat ikhtisar dalam Bacaan
Kelas                           : 1
Semester                      : 2
Waktu                         : 15 menit
I.                      Keterampilan/tujuan latihan
Keterampilan               : Mengajar secara perseorangan
Tujuan latihan             : Setelah selesai mengajr, diaharapkan calon guru terampilan melaksanakan mengajar secara perseorangan, terutama dalam penggunaan komponen-komponen:
1.                  Pendekata pribadi = membantu siswa, membagi perhatian
2.                  Mengadakan supervise awal supervise lanjut dan supervise pemaduan

II.                      Catatan Pengetahuan Awal Semester
siswa  sudah mengenal/mengetahui beberapa bentuk/ragam kalimat sederhana
III.                   Tujuan Umum Pengajaran
Siswa menguasai/memahai cara membuat ikhtisar dari suatu pelajaran
IV.                Tujuan Khusus Pengajaran
Setelah mempelajari pokok/subpokok bahasan ini, diharapkan siswa dapat membuat ikhtisar dari bahan pelajaran
V.                      Bahan Pelajaran
Bahan bacaan dari buku Bahasa Indonesia dan beberapa majalah kanak-kanak
VI.                   Kegiatan Belajar-Mengajar
No
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Komponen Keterampilan
1
A. Membuka Pelajaran
Guru Menjelaskan:
-        Tujuan pembelajaran
-        Kegiatan yang harus dilakukan siswa
-        Alat/bahan yang disediakan
Memperhatikan dan mendengarkan keterangan guru
Memberikan orientasi
2
B. Inti Pelajaran
Guru menyuruh siswa memulai belajar dengan bebas memilih bahan bacaan dan topic tertentu
Siswa bebas memilih bahan bacaan dan memilih topic untuk belajar
Supervise awal
Membantu siswa membagi perhatian

3
Kemudian siswa disuruh membuat ihtisar dari bahan yang dibaca 
Siswa membuat ihtisar dari bahan yang dipelajari
Supervise lanjut
Supervise pemaduan
4
C. Menutup Pelajaran
Guru menyuruh siswa mengumpulkan tugas yang sudah dikerjakan diperiksa oleh guru
Siswa mengumpulkan tugas
Menutup pelajaran

VII. Media (alat dan sumber)
Buku Paket Bahasa Indonesia 1, beberapa majalah kanak-kanak (Kawanku, Ananda, dan sebagainya).
VIII. Evaluasi
Memeriksa hasil pekerjaan siswa secara perseorangan.
IX. Kesan Sesudah Penyajian
X. Kesan Sesudah Diskusi/Balikan



….…..,…………19…….
Calon Guru                                                                                                     Pengamat,


………………                                                                                        ……………….
6. Pembuatan Paduan Observasi
a.      Cara membuat panduan observasi keterampilan mengajar secara perseorangan
Anda telah mengetahui bahwa salah satu usaha untuk mengetahui, apakah anda sudah dapat menguasai suatu keterampilan mengajar, ialah anda hendaknya meminta orang lain atau teman agar mengamati segala tingkah laku yang anda lakukan dengan kegiatan mengajar itu. Dari hasil pengamatan atau observasi yang dilakukan teman anda tersebut, anda dapat memperoleh balikan, apakah anda sudah menguasai keterampilan dasar mengajar ataukah anda masih harus mengulang untuk berlatih lagi.
Agar pengamatan dapat berlangsung dengan efektif, artinya benar-benar dapat mengamati komponen-komponen keterampilan yang dilatihkan sehingga dapat memberikan balikan yang tepat untuk menyempurnakan komponen tersebut, perlu dibuat panduan observasi.
            Hal-hal yang perlu diperhatikan pada waktu membuat panduan observasi itu ialah sebagai berikut:
1)      Perhatikan komponen keterampilan yang akan anda latihkan, sebab dalam waktu + 15 menit tidak mungkin anda akan menampilkan semua komponen keterampilan mengajar secara perseorangan. Oleh karena itu, hendaknya dibatasi beberapa komponen yang akan anda gunakan. Misalnya, anda utamakan untuk berlatih dalam komponen orientasi dan pendekatan pribadi, maka dalam observasi atau pengamatannya dipusatkan pada penampilan komponen tersebut.
2)      Apa yang ingin diketahui dari penampilan tersebut, misalnya dengan penampilan komponen yang dipersiapkan itu. Anda ingin mengetahui muncul-tidaknya komponen itu, kemudian dilengkapi dengan komentar tentang hal-hal yang berhubungan dengan penampilan komponen tersebut. Misalnya memberi kesempatan pada observer (pengamat)  untuk mencatat sejauh mana keterampilan yang dikehendaki untuk dilatihkan dapat dimunculkan. Dapat juga dicatat setiap 5 menit, komponen apa saja yang muncul, dan bagaiman penampilan komponen tersebut. Untuk keterampilan mengajar secara perseorangan, cukup kalau anda siapkan panduan observasi untuk mencatat dalam komponen apa anda utamakan untuk berlatih, benarkah komponen itu muncul atau tidak muncul, dan diberi komentar bagaimana penampilan komponen tersebut.
b.      Contoh panduan observasi keterampilan mengajar secara perseorangan

PANDUAN OBSERVASI KETERAMPILAN MENGAJAR SECARA PERSEORANGAN
Nama calon guru: ……………………..
Hari/Tanggal       : ……………………..
No
Komponen/Subkomponen
Ditampilkan
Komentar
Ya
Tidak
1.


2.



3.
Mengorganisasi:
Memberi orientasi
Membagi perhatian
Mengadakan pendekatan seara pribadi:
Membantu
Menunjukkan kehangatan
Memudahkan belajar
Supervisi awal
Supervisi lanjut
Supervisi pemandu

……
……


……
……

……
……
……

……
……


……
……

……
……
……

…………………
…………………


…………………
…………………

…………………
…………………
…………………
………....,…………………..
Pengamat,


…………………
Contoh tersebut tidak menampilkan semua komponen pengajaran perseorangan. Anda dapat membuat Panduan Observasi dengan mengemukakan komponen-komponen pengajaran secara perseorangan yang lain sesuai dengan yang diutamakan dalam latihan.


DASAR MENGAJAR KELOMPOK KECIL
Tujuan umum pengajaran
Setelah mempelajari bahan bacaan ini anda diharapkan dapat:
1.      Memahami pengertian dan rasionel mengajar kelompok kecil
2.      Memahami prinsip-prinsip penyelenggaran pengajaran kelompok kecil
3.      Menguasai komponen-komponen keterampilan mengajar kelompok kecil
4.      Menguasai cara membuat persiapan mengajar kelompok keci
Tujuan khusus pengajaran
Setelah mempelajari bahan pelajaran ini, anda diharapkan dapat:
1.      Menjelaskan pengertian mengajar kelompok kecil
2.      Menjelaskan rasionel perlunya guru menguasai keterapilan mengajar kelompok kecil
3.      Menjelaskan prinsip-prinsip penyelenggaraan pengajaran kelompok kecil
4.      Menjelaskan komponen-komponen mengejar kelompok kecil
5.      Menjelaskan cara membuat persiapan mengajar keompok keci
1.   Pengertian  pengajaran kelompok kecil
            pengajaran kelompok kecil ialah kegiatan guru dalam pengajaran dengan cara menghadapi banyak siswa yang masing-masing mempunyai kesempatan untuk bertatap muka dengan guru secara kelompok, yaitu berkisar antara 3-8 untk setiap kelompok. Dengan kata lain, dalam pengajaran kelompok kecil ini guru mengadakan kegiatan beajar-mengajar dengan cara memberi kesempatan kepada siswa untuk aktif belajar dalam kelompok (3-8) dan untuk memberikan bantuan atau bimbingan, guru menghadapi siswa secara klasikal (kurang lebih 40 orang) atau secara perseorangan, tetapi secara kelompok.
            Hakikat tatap muka antara guru-guru dengan kelompok ini merupakan hakikat pengajaran kelompok kecil ditandai dengan:
a.       Terjadinya hubungan antara pribadi yang sehat dan akrab antara guru dengan siswa dan juga antara siswa dengan siswa
b.      Siswa mendapat kesempatan belajar sesuai dengan kesempatan, cara, kemampuan, dan minatnya sendiri
c.       Siswa mendapat bantuan dari guru sesuai dengan kebutuhannya
d.      Siswa dilibatkan dalam penentuan tujuan yang akan dicapai, cara-cara belajar yang akan ditempuh materi pelajaran dan alat yang akan digunakan
Dengan pengertian bahwa hal-hal yang tersebut  dalam pelaksanannya disalurkan lewat kelompok. Penyaluran minat, kemampuan, dan perbedaan individua yang lain dilakukan melalui kekompakan dan kesamaan atau kekohesifan kelompo kecil itu.
            Bertitik tolak dari hakikat pengajaran kelompok kecil ini, maka tidak setiap siswa yang duduk dalam kelompok kecil, tetapi benar-benar harus di penuhi adanya tanda-tanda kegiatan belajar kelompok kecil yang tampak dengan jeas. Agar benar-benar hakikat pengajaran kelompo kecil itu dapat berwujud, maka peran guru hendaknya lebih banyak sebagai:
a.       Organisasi kegiatan belajar-mengajar. Artinya, keberhasilan pelaksanaan pengajaran kelompok kecil ini dipengaruhi oleh kemampuan guru yang mengorganisasi kegiatan belajar siswa seperti ketetapan memilih materi pelajaran, memvariasikan kegiatan belajar, dan membentuk kelompok
b.      Sumber informasi bagi siswa guru benar-benar menguasai materi yang sedang dipeajari siswa, dan setiap saat siap untuk membantu memberi informasi yang diperlukan oleh siswa
c.       Pendorong bagi siswa untk belajar. Guru dapat memotivasi siswa untuk aktif belajar
d.      Penyedian materi dan kesempatan belajar bagi siswa. Guru merupakan fasilitator, menjelaskan ciri-ciri kelompok. Dapatkan siswa-siswa dalam satu kelas disebut suatu kelompok

           


Tidak ada komentar: